Monday, January 12, 2015

Mengembangkan berbagai merek Batal Guling



Usaha Bantal Guling
Saya adalah seorang pengusaha dibidang konveksi yaitu produksi bantal guling. Usaha ini telah berjalan dari tahun 2003 hingga sekarang. Disaat awal mula saya memulai produksi ini, saya hanya memiliki 2 merek bantal dan guling. Nama merek saya yang pertama yaitu Lafayete dan yang kedua yaitu Honey. Produksi saya lakukan dirumah (Home Industry). 
Apa yang membedakan dua merek ini? Yang membedakan adalah bahan dasar (atau isi) yang digunakan, kemudian kain dan warnanya. Dari segi bahan, merek Lafayete menggunakan bahan dasar silikon yaitu lebih halus, sedangkan Honey berbahan dasar dakron yang lebih kasar dan padat. Perbedaan yang kedua, kain lafayete adalah kain katun berwarna putih dan bersablon dengan tulisan “Lafayete”, sedangkan kain Honey dari kain tetron dan berwarna merah muda polos. Dari segi harga, merek Lafayete dan Honey berbeda, tetapi kualitasnya sama-sama baik. Kenapa saya membuat dua perbedaan merek ini? Ini merupakan strategi saya sebagai pengusaha, dimana saya memberikan 2 pilihan pada setiap orang yang mau membeli barang saya. Jadi apabila seseorang ingin membeli bantal guling dengan kualitas yang tinggi maka saya memiliki merek “Lafayete” sedangkan apabila seseorang ingin membeli dengan harga yang mudah terjangkau dengan kualitas standart saya memiliki merek “Honey”. Seiring waktu pun saya memiliki merek-merek lain. Seperti “Princess” yang berbahan dasar bulu angsa dan bantal guling anak-anak yang bahannya sama dengan “Lafayete” dan “Honey” hanya saja kainnya memiliki motif bergambar anak-anak yang lucu dan menarik.
Bagaimana cara produksi bantal guling? Awalnya saya membeli beberapa gelondong kain, baik katun maupun tetron. Kemudian menyablon kain katun (untuk Lafayete) dan memotong semua gelondongan kain dengan ukuran tertentu hingga menjadi beratus-ratus potongan bantal guling. Kemudian saya memiliki  penjahit yang akan menjahit potongan bantal guling saya menjadi sarungan bantal guling yang siap diisi dengan dakron maupun silikon. Setelah dijahit, saya mengisi bantal guling dengan menggunakan bahan mentah Dakron dan Silikon yang saya olah kembali dengan mesin penggiling. Setelah itu, bantal guling dimasukan kedalam plastik. Bantal guling akan di vakum kedalam plastik (sudah disablon sesuai merek) dengan mesin press sehingga ukurannya menjadi tipis dan sangat flexibel untuk proses pengepakan sebelum dikirim baik dalam kota, luar kota maupun luar pulau.
Tantangan saya dalam menjalankan bisnis saya ini memang banyak. Awal mula saya membuka bisnis ini, saya harus menawarkan bantal guling saya ini dipinggir-pinggir jalan. Kemudian seiring berjalan waktu mulai memasuki toko meubel di Surabaya dan mulai berkembang lagi hingga luar kota maupun luar pulau. Selain itu tantangan dari bisnis ini mengalami pasang surut seperti masalah yang harus dihadapi setiap pebisnis.
Harapan saya kedepan adalah dapat memasuki pasar Internasional, bukan lagi dalam negeri melainkan hingga ke manca negara.

Diceritakan kembali oleh:

ELLEN ASALIE

No comments:

Post a Comment