Wednesday, January 20, 2016

Memperhatikan Legalitas Pemasok


CV. Rajawali Mebel


                Nama saya Wibowo, saya pemilik sebuah usaha mebel yang sudah merintisnya selama lebih 20 tahun lamanya. CV.Rajawali mebel yang saya dirikan ini memproduksi berbagai jenis mebel perabotan rumah seperti: Kursi hias, meja hias, lemari hias baik lemari kaca maupun kayu, adapula seperti perabotan pemanis ruangan seperti hiasan lukisan dan lain sebagainya. Banyak pelanggan yang juga dapat dibuatkan sesuai pesanan, Kami juga dapat melakukannya bahkan selama ini tidak ada komentar negatif terhadap produk kami.
            Selama lebih 20 tahun pasti banyak tantangan yang terjadi baik dari konsumen/pemesanan maupun karyawan, bahkan dampai pada tantangan yang diharuskan oleh pemerintah bahwa setiap usaha harus memiliki tanggung jawab sosial baik terhadap lingkungan maupun rakyat sekitar.        
Tidak mudah membangun usaha sampai 20 tahun lebih lamanya, dan salah satunya dalam tanggung jawab kami terhadap lingkungan sekitar. Sebenarnya tanggung jawab lingkungan kami ini lebih kepada cara kami mendapatkan bahan baku yang berupa kayu. Baik kayu jati dan lain sebagainya. Kami tahu bahwa untuk tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan keuntungan dengan modal yang minimal, dengan cara membeli bahan baku kayu secara ilegal. Namun secara etika berbisnis kami sebagai CV. Rajawali beranggapan bahwa hal yang dimulai dengan tidak baik akan mendapatkan hadangan yang lebih besar. Jadi kami dalam mendapatkan bahan baku kayu ini kami bekerja sama dengan salah satu distributor kayu jati yang berada di Kalimantan> Namun kami memilih distributor ini dengan melihat identitas usaha penebangan kayunya apakah ini usaha legal atau ilegal. Dan ternyata ilegal dengan memperhatikan kelangsungan kelestarian hutan, Perusahaan distributor kami melakukan penanaman kembali benih kayu seperti kayu pinus dan lain sebagainya. Secara singkat memang tidak menghasilkan, namun ini merupakan tanggung jawab kami, komitmen kami terhadap kelangsungan kehidupan baik di hutan maupun di dalam perusahaan.


 Diceritakan kembali oleh:

 Roy Rama

Menjaga Hubungan Baik dengan Karyawan



CV. SG BERKAT
            Bisnis kuliner yang menjanjikan sedari dahulu kala banyak membuat para pengusaha mendirikan usaha yang bergerak dibidang kuliner, baik itu berskala besar, berskala kecil sampai pada home industry yang juga menekuni bidang yang sama yaitu kuliner. Begitu pula dengan pak Daniel Arya Wibisono, yang mempunyai usaha di bidang kuliner tersebut, adapun usaha yang dijalankan Pak Daniel ini bernama CV. SG Berkat sebuah pabrik pengolahan makanan kue pia yang terletak di Jl. Nangka 1/37b, Geluran, Taman kota Sidoarjo.
            Usaha ini awalnya tidak dijalankan oleh Pak Daniel tetapi di rintis terlebih dahulu oleh ayahnya sampai berkembang dan sekarang di jalankan oleh pak Daniel dikarenakan sang ayah telah tutup usia. Usaha ini berdiri sejak tahun 1989-sekarang, yang kurang lebih telah 26 tahun berdiri dan tetap bertahan dengan produk kue pianya.
Karyawan yang dimiliki oleh CV. SG Berkat berjumlah 17 orang, yang di dapat dari warga sekitar yang belum memiliki pekerjaan tetap. CV. SG Berkat juga merekrut karyawannya melalui membuka lowongan dengan cara menempel selembaran pengumuman di tempat-tempat ramai agar terbaca oleh masyarakat. Syarat untuk bekerja sebagai karyawan di CV. SG berkat ini tidak terlalu rumit, hanya saja pelamar atau calon karyawan diharuskan untuk memiliki etos kerja tinggi, niat dalam bekerja, tidak bekerja ditempat lain dan cepat dalam bekerja.
Dalam menjalankan usahanya Pak Daniel tidak menggunakan pelatihan yang terlalu kompleks untuk melatih karyawannya, sebab perusahaan ini tidak menggunakan mesin canggih dalam operasionalnya, hanya saja saat pertama masuk Pak Daniel memberikan pelatihan mengenai cara pembuatan dan pengolahan kue pia agar mutu tetap terjaga. Deskripsi pekerjaan dalam perusahaan CV. SG Berkat ini sebagai berikut, Pak Daniel menempatkan karyawan wanita untuk pekerjaan membuat kue pia dan pengkemasan kue-kue yang telah jadi. Sedangkan untuk karyawan pria ditempatkan pada bagian mengoven pia dan menggoreng pia yang telah di buat sebelumnya oleh karyawan wanita.
Dalam operasional perusahaan ini, cukup banyak permasalahan dalam hal sumber daya manusia dalam perusahaan, masalah-masalah yang terkait sumber daya manusia antara lain: (1) karyawan yang datang tidak tepat waktu (terlambat), (2) beberapa karyawan ada yang pulang cepat sebelum batas jam kerja selesai, (3) karyawan yang tiba-tiba tidak masuk kerja tanpa alasan, (4) sampai kepada karyawan yang bekerja semaunya sendiri dalam mengolah produk yang dijual. Solusi yang digunakan Pak Daniel dalam menangani masalah yang ada adalah melalui surat peringatan, pemotongan gaji sampai kepada pengawasan langsung kepada karyawan didalam pabrik. Meskipun terdapat beberapa permasalahan yang menyangkut karyawannya tetapi Pak Daniel menuturkan bahwa hubungan kerjanya dengan para karyawan dalam perusahaannya berjalan baik-baik saja tanpa kendala selama para karyawan mematuhi perintah yang diberikan atasan mereka begitu menurut pak Daniel.
Pak Daniel juga memberikan beberapa saran kepada saya dalam hal pengelolaan sumber daya manusia yang ada didalam perusahaan seperti milik Pak Daniel tersebut, perusahaan Pak Daniel ini merupakan perusahaan skala kecil yang masih tergolong UMKM jadi dalam operasionalnya perusahaan ini menggunakan karyawan yang tingkat pendidikannya setara atau bahkan dibawah setara, saran yang diberikan Pak Daniel antara lain tetaplah menjaga hubungan baik dengan karyawan, sebab perusahaan dan karyawan saling membutuhkan, jika tidak bisa menjaga hubungan dengan karyawan maka tingkat turnover karyawan dalam perusahaan akan membengkak dan akan merepotkan pemilik usaha juga pada akhirnya, selain itu dalam hal komunikasi dengan karyawan Pak Daniel memberi masukan bahwa dalam berkomunikasi dengan karyawan haruslah baik pula meskipun lawan bicara adalah seorang karyawan yang pekerjaannya hanya menjadi buruh, sebab dengan komunikasi yang baik akan menimbulkan suatu hubungan yang baik pula, selain itu dengan komunikasi dan hubungan yang baik akan membuat karyawan merasa di hargai sebagai bagian dari perusahaan.
Melalui wawancara saya dengan Pak Daniel diatas, saya dapat mengambil sebuah pelajaran bahwa dengan menjaga hubungan dan cara berkomunikasi yang baik dengan karyawan hal tersebut akan membuat karyawan menjadi puas dalam bekerja sebab dia (karyawan) merasa bahwa dia (karyawan) adalah bagian yang menjadi perhatian didalam sebuah perusahaan.

Diceritakan oleh:


Boby Agustian

Monday, January 18, 2016

Tidak Kuatir dengan Pesaing



Bebek Telur Asin Pak Joss




Pada tanggal 2 oktober 2015, kelompok kami yang beranggotakan 5 orang berkunjung ke warung Bebek Telur Asin Pak joss yang beralamatkan di Jalan Dharmahusada 134, Surabaya. Sekitar pukul 09.00 WIB, kami pun sudah berkumpul di warung  Bebek Telur Asin Pak Joss, dimana kami sudah mengatur janji dengan pemilik gerai tersebut. Kami pun memulai wawancara dengan pemilik usaha dari Bebek Telur Asin Pak Joss. Nama lengkap pemilik usaha tersebut ialah Sigit Hendrawan, atau akrab disapa dengan panggilan Mas Hendi. Karyawan dari Bebek Telur Asin Pak Joss sendiri berjumlah total 18 orang pada cabang Surabaya, sedangkan di Bandung berjumlah 12 orang. 
Mas Hendi (40 tahun), menuturkan bahwa latar belakang atau sejarah dibukanya usaha Bebek Telur Asin Pak Joss ialah dimulai dengan berjualan menggunakan gerobak keliling disertai dengan jingle yang berbunyi khas pada tahun 2011. Tidak hanya berhenti berjualan lewat gerobak, beliau mulai memasarkan dagangannya melalui sosial media, Twitter. Berselang 6 bulan semenjak  membuka usahanya, beliau mengambil resiko untuk membuka warung pertamanya di Jalan Ngagel. Warung tersebut di beri nama Bebek Telur Asin Pak Joss. Nama Pak Joss sendiri diambil dari nama usaha katering orangtuanya, yaitu Super Joss. Visi dari usaha Bebek Telur Asin Pak Joss ialah melestarikan masakan nusantara khususnya yang berbahan dasar bebek, sedangkan misinya ialah membuka cabang di kota-kota besar di Indonesia.
Menurut  beliau, bisnis yang baik ialah bisnis tersebut bermanfaat bagi banyak pihak, tidak hanya bagi pemilik usaha, namun juga harus bermanfaat kepada konsumen, pemasok, lingkungan, dan lain-lain. Menurut beliau, bisnis yang bermanfaat bagi banyak pihak itu biasanya lebih bertahan lama. Oleh karena itu, beliau pun mengadakan program menyisihkan Rp.1000 dari setiap penjualan untuk disumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Adapun strategi-strategi yang diterapkan beliau dalam menjalankan bisnisnya, antara lain selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumennya, berusaha menyadari selera konsumen, dan terus melakukan inovasi pada menu-menunya, contohnya adalah inovasi menu breakfast yang baru dilaksanakan sekitar 3 minggu terakhir ini. Beliau pun menuturkan, tantangan-tantangan yang dihadapi beliau dalam menjalankan bisnisnya, antara lain ialah masalah SDM, dimana beliau mengatakan bahwa tidak mudah untuk mengatur dan menenerapkan SOP (standart of procedure) kepada karyawan-karyawannya yang tersebar di berbagai cabang. Beliau pun menuturkan, bahwa salah satu kunci sukses dalam menggeluti bisnis ialah dengan memperhatikan service kepada konsumen. Oleh karena itu, Mas Hendi sering mengadakan rapat / meeting dengan karyawannya untuk membahas permasalahan yang ada, dan mulai menggunakan HT (handie talkie), untuk mempercepat pelayanan. Menurut beliau, para konsumen-konsumennya kebanyakan dari golongan mahasiswa, sekitar 80% dimana mahasiswa tersebut berasal dari kampus ITS, WM, Unair. Ketika kami bertanya mengenai pesaing potensial dari usaha Bebek Telur Asin Pak Joss, beliau mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada pesaing yang berat bagi beliau, dikarenakan setiap usaha olahan bebek dari para pesaing sudah memiliki segmen atau market nya sendiri-sendiri. Menurut beliau bisnisnya ini mampu memberikan kesan mewah / prestige kepada konsumennya ketika membeli menu bebek oven mozarella, sehingga menciptakan market sendiri bagi usahanya ini, jadi beliau tidak terlalu pusing dengan urusan pesaing-pesaing bisnis yang ada.


 
Pewawancara: Vincent Rotanza, Christianto Harijanto, Claudia Cindy K., Monica Laurencia, dan Lauda Kertanugraha.