Sunday, January 17, 2016

Berupaya Bersaing dengan Pemain Lama




Spikus

Spikus, merupakan bisnis yang digeluti oleh Irham Hadipratama (25 tahun) yang beralamatkan di Jalan Gunung Harapan Anyar Ze 11. Nama Spikus sendiri memiliki arti yaitu Spiku kukus, hal ini tercermin dari beragam olahan spikunya yang diproses secara dikukus, bukan di oven seperti  kue spiku pada umumnya. Di usianya yang terbilang cukup muda, beliau mampu mendirikan suatu usaha / bisnis yang menjanjikan, dimana bisnisnya ini memiliki suatu keunikan tersendiri, yaitu kue spiku yang dikukus sehingga teksturnya lebih lembut daripada di oven. Menurut informasi yang kami dapatkan ketika wawancara, jumlah karyawan Spikus berjumlah total 11 orang.
Menurut penuturan beliau, latar belakang usaha Spikus ini berawal dari cita-citanya yang ingin menjadi wirausahawan khususnya dalam bidang kue / bakery. Cita-citanya ini didukung dengan pengalaman beliau yang semasa kecilnya membantu orangtuanya dalam membuat dan menjual kue. Visi yang dimiliki oleh Spikus ialah menjadi toko oleh-oleh dan tujuan oleh-oleh sekaligus menjadi ikon kuliner Surabaya, sedangkan misinya ialah memperkenalkan Spikus di luar kota Surabaya, dan berencana untuk membuka gerai di Surabaya.
Menurut pendapat Irham Hadipratama, selaku pemilik usaha Spikus bisnis yang baik adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dan dapat memberi dampak positif / manfaat bagi orang lain. Dari hasil kegiatan wawancara kami, beliau menyampaikan tantangan-tantangan yang dihadapi ketika menjalankan bisnis / usaha spikus ini, antara lain adalah masalah SDM, beliau menuturkan bahwa mencari SDM yang bagus dan tepat sangatlah susah, serta adapun permasalahan lainnya, yaitu pengiriman produk kepada konsumen, dimana kerap kali mengalami hambatan seperti kue yang tidak sampai akibat salah alamat dan menyebabkan kue tidak layak konsumsi akibat terlalu lama dalam perjalanan, serta adanya komplain dari konsumen tentang produk-produk olahannya.

Adapun strategi-strategi yang diterapkan agar spikus semakin berkembang serta mampu memenuhi dan memberi kepuasan kepada konsumen, antara lain ialah pemasaran dan pembelian via online melalui media sosial seperti instagram, facebook, twitter, line, bbm sehingga konsumen tidak perlu repot-repot datang ke gerai Spikus kemudian adanya garansi terhadap kue yang dibeli konsumen, dimana apabila kue yang dibeli tidak layak konsumsi, maka Spikus akan mengirim ulang kue atau mengembalikan uang kepada konsumennya. Menurut beliau, kebanyakan konsumen yang memesan kue adalah para karyawan dan ibu-ibu, dimana dalam sehari Spikus dapat melayani pesanan sebanyak 50-60 kue spiku. Dan menurut beliau, pesaing bisnis terberatnya saat ini adalah toko kue lain yang sudah terlebih dahulu mendapatkan hati para konsumennya. Khususnya di Surabaya ada toko spiku yang sudah cukup lama, yaitu hingga 2 generasi. Menyiasati hal ini, beliau tetap berusaha menampilkan dan menyediakan produk olahan spiku yang mampu bersaing dengan produk spiku milik toko lain tersebut.

 
 

 

Pewawancara: Vincent Rotanza, Christianto Harijanto, Claudia Cindy K., Monica Laurencia, dan Lauda Kertanugraha.

No comments:

Post a Comment