Bebek Telur Asin Pak Joss
Pada tanggal 2 oktober 2015, kelompok kami yang
beranggotakan 5 orang berkunjung ke warung Bebek Telur Asin Pak joss yang
beralamatkan di Jalan Dharmahusada 134, Surabaya. Sekitar pukul 09.00 WIB, kami
pun sudah berkumpul di warung Bebek
Telur Asin Pak Joss, dimana kami sudah mengatur janji dengan pemilik gerai
tersebut. Kami pun memulai wawancara dengan pemilik usaha dari Bebek Telur Asin
Pak Joss. Nama lengkap pemilik usaha tersebut ialah Sigit Hendrawan, atau akrab
disapa dengan panggilan Mas Hendi. Karyawan dari Bebek Telur Asin Pak Joss
sendiri berjumlah total 18 orang pada cabang Surabaya, sedangkan di Bandung
berjumlah 12 orang.
Mas Hendi (40 tahun), menuturkan bahwa
latar belakang atau sejarah dibukanya usaha Bebek Telur Asin Pak Joss ialah
dimulai dengan berjualan menggunakan gerobak keliling disertai dengan jingle
yang berbunyi khas pada tahun 2011. Tidak hanya berhenti berjualan lewat
gerobak, beliau mulai memasarkan dagangannya melalui sosial media, Twitter.
Berselang 6 bulan semenjak membuka
usahanya, beliau mengambil resiko untuk membuka warung pertamanya di Jalan Ngagel.
Warung tersebut di beri nama Bebek Telur Asin Pak Joss. Nama Pak Joss sendiri
diambil dari nama usaha katering orangtuanya, yaitu Super Joss. Visi dari usaha
Bebek Telur Asin Pak Joss ialah melestarikan masakan nusantara khususnya yang
berbahan dasar bebek, sedangkan misinya ialah membuka cabang di kota-kota besar
di Indonesia.
Menurut
beliau, bisnis yang baik ialah bisnis tersebut bermanfaat bagi banyak
pihak, tidak hanya bagi pemilik usaha, namun juga harus bermanfaat kepada
konsumen, pemasok, lingkungan, dan lain-lain. Menurut beliau, bisnis yang
bermanfaat bagi banyak pihak itu biasanya lebih bertahan lama. Oleh karena itu,
beliau pun mengadakan program menyisihkan Rp.1000 dari setiap penjualan untuk
disumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Adapun strategi-strategi yang diterapkan
beliau dalam menjalankan bisnisnya, antara lain selalu berusaha untuk memenuhi
kebutuhan konsumennya, berusaha menyadari selera konsumen, dan terus melakukan
inovasi pada menu-menunya, contohnya adalah inovasi menu breakfast yang baru
dilaksanakan sekitar 3 minggu terakhir ini. Beliau pun menuturkan, tantangan-tantangan
yang dihadapi beliau dalam menjalankan bisnisnya, antara lain ialah masalah
SDM, dimana beliau mengatakan bahwa tidak mudah untuk mengatur dan menenerapkan
SOP (standart of procedure) kepada karyawan-karyawannya yang tersebar di
berbagai cabang. Beliau pun menuturkan, bahwa salah satu kunci sukses dalam
menggeluti bisnis ialah dengan memperhatikan service kepada konsumen. Oleh
karena itu, Mas Hendi sering mengadakan rapat / meeting dengan karyawannya
untuk membahas permasalahan yang ada, dan mulai menggunakan HT (handie talkie),
untuk mempercepat pelayanan. Menurut beliau, para konsumen-konsumennya
kebanyakan dari golongan mahasiswa, sekitar 80% dimana mahasiswa tersebut
berasal dari kampus ITS, WM, Unair. Ketika kami bertanya mengenai pesaing
potensial dari usaha Bebek Telur Asin Pak Joss, beliau mengatakan bahwa
sesungguhnya tidak ada pesaing yang berat bagi beliau, dikarenakan setiap usaha
olahan bebek dari para pesaing sudah memiliki segmen atau market nya
sendiri-sendiri. Menurut beliau bisnisnya ini mampu memberikan kesan mewah / prestige
kepada konsumennya ketika membeli menu bebek oven mozarella, sehingga
menciptakan market sendiri bagi usahanya ini, jadi beliau tidak terlalu pusing
dengan urusan pesaing-pesaing bisnis yang ada.
Pewawancara: Vincent Rotanza, Christianto Harijanto, Claudia Cindy K., Monica Laurencia, dan Lauda Kertanugraha.
No comments:
Post a Comment