Monday, January 18, 2016

Tidak Kuatir dengan Pesaing



Bebek Telur Asin Pak Joss




Pada tanggal 2 oktober 2015, kelompok kami yang beranggotakan 5 orang berkunjung ke warung Bebek Telur Asin Pak joss yang beralamatkan di Jalan Dharmahusada 134, Surabaya. Sekitar pukul 09.00 WIB, kami pun sudah berkumpul di warung  Bebek Telur Asin Pak Joss, dimana kami sudah mengatur janji dengan pemilik gerai tersebut. Kami pun memulai wawancara dengan pemilik usaha dari Bebek Telur Asin Pak Joss. Nama lengkap pemilik usaha tersebut ialah Sigit Hendrawan, atau akrab disapa dengan panggilan Mas Hendi. Karyawan dari Bebek Telur Asin Pak Joss sendiri berjumlah total 18 orang pada cabang Surabaya, sedangkan di Bandung berjumlah 12 orang. 
Mas Hendi (40 tahun), menuturkan bahwa latar belakang atau sejarah dibukanya usaha Bebek Telur Asin Pak Joss ialah dimulai dengan berjualan menggunakan gerobak keliling disertai dengan jingle yang berbunyi khas pada tahun 2011. Tidak hanya berhenti berjualan lewat gerobak, beliau mulai memasarkan dagangannya melalui sosial media, Twitter. Berselang 6 bulan semenjak  membuka usahanya, beliau mengambil resiko untuk membuka warung pertamanya di Jalan Ngagel. Warung tersebut di beri nama Bebek Telur Asin Pak Joss. Nama Pak Joss sendiri diambil dari nama usaha katering orangtuanya, yaitu Super Joss. Visi dari usaha Bebek Telur Asin Pak Joss ialah melestarikan masakan nusantara khususnya yang berbahan dasar bebek, sedangkan misinya ialah membuka cabang di kota-kota besar di Indonesia.
Menurut  beliau, bisnis yang baik ialah bisnis tersebut bermanfaat bagi banyak pihak, tidak hanya bagi pemilik usaha, namun juga harus bermanfaat kepada konsumen, pemasok, lingkungan, dan lain-lain. Menurut beliau, bisnis yang bermanfaat bagi banyak pihak itu biasanya lebih bertahan lama. Oleh karena itu, beliau pun mengadakan program menyisihkan Rp.1000 dari setiap penjualan untuk disumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Adapun strategi-strategi yang diterapkan beliau dalam menjalankan bisnisnya, antara lain selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumennya, berusaha menyadari selera konsumen, dan terus melakukan inovasi pada menu-menunya, contohnya adalah inovasi menu breakfast yang baru dilaksanakan sekitar 3 minggu terakhir ini. Beliau pun menuturkan, tantangan-tantangan yang dihadapi beliau dalam menjalankan bisnisnya, antara lain ialah masalah SDM, dimana beliau mengatakan bahwa tidak mudah untuk mengatur dan menenerapkan SOP (standart of procedure) kepada karyawan-karyawannya yang tersebar di berbagai cabang. Beliau pun menuturkan, bahwa salah satu kunci sukses dalam menggeluti bisnis ialah dengan memperhatikan service kepada konsumen. Oleh karena itu, Mas Hendi sering mengadakan rapat / meeting dengan karyawannya untuk membahas permasalahan yang ada, dan mulai menggunakan HT (handie talkie), untuk mempercepat pelayanan. Menurut beliau, para konsumen-konsumennya kebanyakan dari golongan mahasiswa, sekitar 80% dimana mahasiswa tersebut berasal dari kampus ITS, WM, Unair. Ketika kami bertanya mengenai pesaing potensial dari usaha Bebek Telur Asin Pak Joss, beliau mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada pesaing yang berat bagi beliau, dikarenakan setiap usaha olahan bebek dari para pesaing sudah memiliki segmen atau market nya sendiri-sendiri. Menurut beliau bisnisnya ini mampu memberikan kesan mewah / prestige kepada konsumennya ketika membeli menu bebek oven mozarella, sehingga menciptakan market sendiri bagi usahanya ini, jadi beliau tidak terlalu pusing dengan urusan pesaing-pesaing bisnis yang ada.


 
Pewawancara: Vincent Rotanza, Christianto Harijanto, Claudia Cindy K., Monica Laurencia, dan Lauda Kertanugraha.

No comments:

Post a Comment