BISNIS
BAJU ANAK
Nama saya adalah Tifani Chandra. Saya berumur 17
tahun. Saya memiliki usaha di bidang baju anak. Selain menjual baju anak, saya
juga menjual rainbowloom yang saat ini sedang booming. Saya membuka toko di Surabaya Carnival b – 3b. Dan
sebentar lagi saya akan membuka toko saya yang kedua di CITO (City of Tomorrow).
Saya membuka usaha ini di dukung oleh keluarga dan team saya.
Latar belakang saya ingin berbisnis karena saya
banyak terinspirasi dari orang-orang hebat (Top Ittipat, Robert Kiyosaki, Merry
Riana, dan lain-lain) dan saya memang suka mencari uang selain itu saya memang
kuang tertarik dalam dunia akademik jadi setelah lulus SMA, saya lebih memilih
untuk bekerja daripada kuliah.
Modal awal saya sebagian dari uang saya sendiri, dan
sebelum membuka toko saya menjual baju dengan menawarkannya dari suatu rumah ke
rumah yang lain, dan beberapa modal dari uang tua.
Hambatan dalam bisnis saya:
- Direndahkan orang lain karena saya hanya lulusan SMA yang lulus dengan nilai yang sangat tidak memuaskan. Ketika para guru dan para sahabat mendengar keputusan saya untuk tidak melanjutkan kuliah saya merasa sangat direndahkan dan disepelekan. Namun sekarang hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi saya.
- Modal. Saya membuka toko dengan modal yang pas-pasan. Hanya dengan 24 lusin baju anak tapi sekarang saya sudah memiliki toko sendiri.
- Membuat system. Saya belum jadi orang yang berpengalaman di bidang bisnis. Jadi waktu pertama menjalankan bisnis ini, saya tidak mengerti cara membuat system tersebut.
- Pada dasarnya saya orang yang sedikit malas. Jadi pada awalnya saya berpikir mengapa hidup saya seperti ini setelah bekerja. Tidak bisa bangun siang, pulangnya malam, tidak bisa bermain sepuasnya. Bahkan saya belum sempat hangout bersama teman-teman. Tapi saya berpikir hal tersebut tidak menjadi masalah. Karena memang inilah bisnis, awalnya memang susah terutama 1-5 tahun pertama. Tapi setelah itu saya hanya tinggal menerima laba dari bisnis saya.
Tantangan dalam bisnis saya:
- Direndahkan orang lain, bahkan oleh para guru dan teman
- Susah mendapatkan modal
- Susah mencari lokasi yang strategis untuk membuka usaha
- Harus memiliki inisiatif yang baik dan inovasi yang selalu diperbaharui
Resiko dalam berbisnis:
- Kemungkinan rugi yang cukup besar
- Dibohongi oleh kolega
- Dapat ditiru oleh orang lain
- Banyak pesaing memungkinkan bisnis saya tidak dapat maju
- Dimusuhi oleh pesaing yang lain jika saya lebih sukses daripada mereka
Orang-orang yang memotivasi saya untuk sukses:
- Orang tua
- Orang-orang yang meremehkan saya
- Orang-orang yang telah sukses terlebih dahulu
Hal apa yang membuat saya ingin sukses:
- Saya tidak ingin terus-menerus diremehkan oleh orang lain. Dalam hal akademik saya boleh tidak menguasainya. Namun saya mampu bekerja maka kenapa tidak mencoba untuk berbisnis.
- Saya peduli tentang masa depan saya. Saya ingin pensiun muda.bisa membeli rumah, mobil, tanah, apartment dengan hasil jerih payah saya sendiri. Dan terlebih lagi menyenangkan orang tua saya sebelum mereka meninggal.
- Uang memang bukan segalanya tapi kita tetap butuh uang. Uang memang tidak bisa membeli kesehatan tapi paling tidak bisa untuk biaya pengobatan, di rawat dikamar VIP daripada sudah sakit, tidak punya uang, dan tidak bisa dirawat. Dan menurut saya lebih baik kita bersedih dan menangis di atas mobil Ferrari, daripada menangis di atas sepeda ontel.
Goal saya:
Memiliki kondisi financial yang sangat baik saat
saya berumur 25 tahun
Motto:
“Give my best,let God do the rest”
Diceritakan
kembali oleh:
No comments:
Post a Comment