Saturday, May 16, 2015

Perlunya Karyawan Menghafal Kode Barang



SINAR WELISA JAYA
Nama saya Hetty. Saya mendirikan toko Sinar Welisa Jaya yang menjual segala peralatan listrik seperti berbagai jenis lampu, stop kontak, steker, kabel dll. Kami  juga menjual peralatan perkakas maupun barang elektronik lainnya. Selain itu, kami juga menyediakan jasa service barang elektronik yang rusak. serta penjualan dalam skala besar untuk pembangunan. Toko ini berdiri sejak tahun 2009 dan berlokasi di Jl.Gwalk Shop W1/15A. Dan di dalam usaha saya ini, saya juga melihat peluang bisnis yang lain sebagai sampingan di dalam toko ini seperti jual pulsa, minuman, rokok, maupun jualan prangko.
Di dalam usaha saya ini, untuk mengelolahnya saya dibantu oleh anak saya juga untuk mengatur kasir atau keuangan dan juga bon untuk mencatat penghasilan harian dan juga pengeluaran stok barang yang ada di gudang. Ada juga 4 orang karyawan lain. Dalam memilih karyawan saya memilih yang memiliki fisik yang kuat, dipercaya, dan jujur. Gaji mereka  bersifat fleksibel tergantung kinerja yang mereka lakukan (gaji bersih) dan tidak termasuk uang makan karena mereka tinggal di rumah saya jadi segala keperluan mereka saya penuhi.
Pelatihan tehadap karyawan saya lakukan biasanya setiap hari minggu untuk belajar cara menata ulang stok barang agar lebih rapih di gudang. Karena biasanya karyawan jika sudah terburu-buru, mengambil barang sesukanya saja sehingga berantakan apalagi barang yang bersifat pecah belah seperti lampu hias dan lampu jenis lainnya.
Untuk menilai kinerja karyawan saya, saya biasa melihat seberapa gesit dia melakukan tugasnya melayani pembeli dengan jumlah kuantitas pertanyaan yang banyak. Dan biasanya juga saya melihat seberapa teliti dia dalam bekerja melalui perhitungan bon penjualan yang ia tulis. Jika pembeli sampai memanggil saya gara-gara karyawan saya tidak tahu barang apa yang di maksud, ini menandakan dia kurang menguasai segala barang yang tersedia di toko saya.
Dalam usaha yang saya jalani ini, juga terdapat hambatan eksternal maupun internal. Hambatan eksternal seperti munculnya pesaing yang menjual barang yang sama yang berakibat banyak pelanggan yang membandingkan harga pesaing dengan harga toko saya. Hambatan internal seperti  karyawan yang tidak mengerti sistem kode penilaian harga yang saya terapkan pada setiap barang yang dijual dan juga tidak tahu  akan barang yang dimaksud oleh pembeli karena biasanya barang  memiliki kode tertentu seperti komponen, trafo, kabel, dsb sehingga  terkadang susah untuk mengerti apa yang dimaksud oleh pelanggan. Hal itu berakibat lambatnya proses pelayanan pelanggan padahal jika pada pagi hari banyak para pemborong dari suatu proyek yang membeli berbagi jenis barang.
 Diceritakan kembali oleh : 

 Michael Cherry


No comments:

Post a Comment