Victory
Nama
saya Fonny Susanti yang berumur 44 tahun. Alamat usaha saya di Jalan Peneleh
2/35 Surabaya. Usaha saya ini dalam bidang baju konveksi seperti membuat baju
daster, piyama dan babydoll. Saya
memulai usaha ini sekitar pada tahun 1999 atau sudah berumur 16 tahun. Memulai
usaha ini saya memerlukan biaya atau modal sekitar Rp. 3.000.000 untuk membeli
bahan baku seperti kain, benang, dan jarum sedangkan pada saat itu saya telah
memiliki mesin jahit sendiri jadi tidak perlu membeli mesin jahit. Dalam
menjalankan usaha ini saya membutuhkan banyak karyawan yaitu sekitar 30 orang.
Karyawan-karyawan tersebut diletakkan di berbagai posisi atau bagian seperti
bagian produksi dan pegawai toko dalam
pulau (Surabaya, Semarang dan Tobelo) maupun luar pulau (Banjarmasin dan
Makassar). Untuk bahan baku yang digunakan, saya membeli langsung ke pasar
seperti pasar ATOM, Kapas Krampung, PGS, ITC dan banyak lagi. Untuk bahan baku
kain, saya mengambil atau membelinya dari pemasok. Saya tinggal memilih kain
yang saya inginkan lewat buku . Toko yang berada di Surabaya bertempat di PGS
dengan karyawan berjumlah 2-3 orang.
Untuk
proses produksi atau pejahitan dilakukan di rumah masing-masing pegawai lalu
memberi deadline untuk menyerahkan hasil jahitan tersebut. Gaji yang saya
berikan kepada karyawan saya berdasarkan jumlah baju yang dihasilkan dan
tingkat kesulitan pembuatan baju tersebut, semakin sulit atau rumit maka akan
semakin besar gaji yang saya berikan dan sebaliknya. Dalam usaha ini, saya
dapat memberikan bonus kepada karyawan pada periode tertentu misalnya jika
karyawan tersebut produk yang dihasilkan atau diproduksinya sangat baik.
Menjadi
karyawan di usaha saya ini, orang tersebut harus memenuhi Job Specification
yang telah saya tentukan yaitu orang tersebut harus mahir atau bisa
mengoperasikan mesin jahit, memiliki ide kreatif di dalam menutupi kesalahan
produk yang gagal, dan punya kendaraan pribadi untuk kelancaran proses produksi. Di dalam usaha ini, saya menemukan berbagai masalah
dengan pegawai saya seperti contohnya ada pegawai yang sensitive perasaan dan
pegawai yang sering mengulangi kesalahan yang sama. Solusi untuk masalah
tersebut adalah saya harus berbicara dengan pegawai tersebut dengan hati-hati
agar tidak menyinggung perasaannya dan memberi ketegasan untuk tidak mengulangi
kesalahan yang sama seperti pengurangan gaji.
Diceritakan kembali oleh:
No comments:
Post a Comment