Thursday, May 14, 2015

Karyawan Mengerjakan di Rumahnya Sendiri



Victory
            Nama saya Fonny Susanti yang berumur 44 tahun. Alamat usaha saya di Jalan Peneleh 2/35 Surabaya. Usaha saya ini dalam bidang baju konveksi seperti membuat baju daster, piyama dan babydoll.  Saya memulai usaha ini sekitar pada tahun 1999 atau sudah berumur 16 tahun. Memulai usaha ini saya memerlukan biaya atau modal sekitar Rp. 3.000.000 untuk membeli bahan baku seperti kain, benang, dan jarum sedangkan pada saat itu saya telah memiliki mesin jahit sendiri jadi tidak perlu membeli mesin jahit. Dalam menjalankan usaha ini saya membutuhkan banyak karyawan yaitu sekitar 30 orang. Karyawan-karyawan tersebut diletakkan di berbagai posisi atau bagian seperti bagian produksi dan pegawai  toko dalam pulau (Surabaya, Semarang dan Tobelo) maupun luar pulau (Banjarmasin dan Makassar). Untuk bahan baku yang digunakan, saya membeli langsung ke pasar seperti pasar ATOM, Kapas Krampung, PGS, ITC dan banyak lagi. Untuk bahan baku kain, saya mengambil atau membelinya dari pemasok. Saya tinggal memilih kain yang saya inginkan lewat buku . Toko yang berada di Surabaya bertempat di PGS dengan karyawan berjumlah 2-3 orang.
            Untuk proses produksi atau pejahitan dilakukan di rumah masing-masing pegawai lalu memberi deadline untuk menyerahkan hasil jahitan tersebut. Gaji yang saya berikan kepada karyawan saya berdasarkan jumlah baju yang dihasilkan dan tingkat kesulitan pembuatan baju tersebut, semakin sulit atau rumit maka akan semakin besar gaji yang saya berikan dan sebaliknya. Dalam usaha ini, saya dapat memberikan bonus kepada karyawan pada periode tertentu misalnya jika karyawan tersebut produk yang dihasilkan atau diproduksinya sangat baik.
            Menjadi karyawan di usaha saya ini, orang tersebut harus memenuhi Job Specification yang telah saya tentukan yaitu orang tersebut harus mahir atau bisa mengoperasikan mesin jahit, memiliki ide kreatif di dalam menutupi kesalahan produk yang gagal, dan punya kendaraan pribadi untuk kelancaran proses produksi. Di dalam usaha ini, saya menemukan berbagai masalah dengan pegawai saya seperti contohnya ada pegawai yang sensitive perasaan dan pegawai yang sering mengulangi kesalahan yang sama. Solusi untuk masalah tersebut adalah saya harus berbicara dengan pegawai tersebut dengan hati-hati agar tidak menyinggung perasaannya dan memberi ketegasan untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti pengurangan gaji.

Diceritakan kembali oleh:

Lany Wahyu

No comments:

Post a Comment