Tri Artha Jaya
Nama saya Erwilson, saya berumur 43 tahun dan sekarang saya mempunyai usaha
di bidang bahan bangunan yang bernama Tri Artha Jaya. Alasan saya memberi nama tersebut karena ketika saya awal mempunyai usaha
tersebut, saya memiliki 3 orang anak dan saya menganggap anak adalah harta yang
berharga untuk saya.
Sebenarnya saya tidak ada pikiran atau hasrat untuk membuka usaha. Awalnya saya membuka usaha ini ialah ketika saya menjadi sales pipa dan menawarkan pipa-pipa tersebut ke toko lain, ternyata toko tersebut tidak
hanya meminta pipa ke saya. Mereka juga meminta
barang-barang lain seperti engsel pintu, pintu, pompa air, dsb. Kebetulan saya mempunyai kenalan yang menjual barang-barang sesuai yang diminta
toko itu. Akhirnya saya membeli barang di importir yang saya kenal.. Awalnya saya selalu membeli kontan
barang tersebut sampai akhirnya orang tersebut mempercayai saya untuk membeli
secara kredit karena dari history saya yang pembayarannya selalu lancar dan
pembayaran selalu tepat ketika jatuh tempo.
Saya semakin memperluas pasar dengan masuk ke toko-toko lainnya. Karena sering terjun ke lapangan, saya
menjadi semakin mempunyai banyak kenalan toko, distributor dan importir. Semenjak itu saya dan isteri saya berencana membuka usaha sendiri dengan
modal awalnya ialah kepercayaan dari orang lain. Awal saya membuka usaha, saya
hanya memiliki 1 karyawan yaitu adik ipar saya sendiri. Saya yang bagian mencari order dan menagih ke toko yang pembayarannya sudah
jatuh tempo, sedangkan adik ipar saya bagian yang mengirim barang.
Seiring berjalannya waktu, saya menambah karyawan menjadi 2 yaitu keponakan saya sendiri karena dia
memang membutuhkan pekerjaan. Ketika usaha
saya semakin diberkati, saya mencari karyawan lagi dengan metode dari mulut ke mulut. Saya selalu
mencari karyawan/sales yang memang background nya tidak mengerti sama sekali di bidang seperti usaha saya ini, lalu saya mengajarinya. Tujuannya adalah agar lebih mudah diatur berbeda dengan
yang sudah merasa berpengalaman yang justru mudah menyalahgunakan kepercayaan.
Meskipun sudah
hati-hati, ada saja sales yang awalnya tidak mengerti apa-apa tapi ketika sudah pintar malah menghianati usaha saya dengan berjualan sendiri
untuk barang yang sama. Permasalahan lain
berkaitan dengan karyawan ialah karyawan yang suka bolos tanpa konfirmasi sebelumnya dan karyawan yang sering
terlambat masuk
kerja. Permasalahan lain terkait sifat saya dan isteri
saya yang merupakan orang yang tidak tega terhadap orang lain/karyawan. Saya mempunyai karyawan yang pernah menipu saya dan membawa uang saya tetapi
saya tidak tega untuk memecatnya karena saya masih memikirkan anak dan isterinya
hidupnya bagaimana jika orang tersebut saya pecat.
Saya bersyukur Tuhan memberikan kepercyaan kepada saya untuk menjalankan
usaha ini yang awalnya karyawan saya hanya 1 orang (2006), sekarang menjadi 14
orang (2015) yang awal merintis omset penjualan hanya 50 juta, puji tuhan
sekarang mencapai 1 Milliar per bulan. Meski tak lepas dari masalah, usaha ini bisa berjalan sampai sekarang ini semua karena kemurahan Tuhan.
Diceritakan kembali
oleh:
No comments:
Post a Comment