Sunday, November 17, 2013

Tak Ada yang Tertarik Mempelajari Keahlian Saya

TOKA REPARASI  "ANGGI DAN TASHA"


       Saya Tugiran, saya memiliki usaha yang bergerak di bidang tekstil. Saya adalah pemilik toko reparasi yang bernama Anggi dan Tasha yang berada di jalan ketintang. Usaha reparasi saya melayani reparasi tas, jeans, alas kaki dan jaket kulit. Saya sudah memulai bisnis saya selama 14 tahun sejak tahun 1999.
Hal-hal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis seperti bisnis saya adalah mesin jahit, peralatan menjahit seperti gunting dan cutter, perlengkapan menjahit seperti berbagai macam dan warna benang nillon, aksesoris seperti kancing dan zipper. Selain itu semua, hal yang paling dibutuhkan adalah ketelitian dalam melihat pola jahit, keahlian menjahit minimal 1 tahun, serta keinginan belajar yang besar untuk mengikuti mode yang terus berubah-ubah. Namun dalam perjalanan bisnis, saya terkadang menghadapi masalah-masalah. Salah satu masalah saya adalah kekurangan karyawan, saya menjalankan usaha saya tanpa seorang pun karyawan dan hal ini saya hadapi karena kurangnya minat tenaga kerja terhadap bidang tekstil walaupun saya berminat mengajarkan ilmu saya secara gratis bahkan saya pekerjakan langsung.
       Selain itu, kesulitan yang paling sering saya jumpai adalah mereparasi tekstil sesuai dengan model aslinya serta kuat, hal ini dikarenakan pola jahit yang tidak selalu sama. Kemudian, kesulitan lainnya adalah mengikuti keinginan pelanggan yang rewel yang kadang kurang jelas menyampaikan keinginannya dan menginginkan reparasi yang rumit. Selain itu, usaha reparasi adalah usaha yang membutuhkan waktu dan konsentrasi untuk menyelesaikan reparasi, sedangkan pelanggan tidak mau menunggu terlalu lama.


Diceritakan Kembali Oleh:


David Darmawan

22 comments:

  1. Sebaiknya menurut saya untuk mengembangkan usahanya. Beliau seharusnya mempekerjakan pegawai agar dapat membantu menyelesaikan berbagai pesanan yg berbeda dr setiap pelanggan yang bahkan pelanggan tersebut bersikap "rewel" terhadap permintaannya. Selain itu untuk memenuhi pesanan yg pelanggan tidak mau menunggu lama sangat dibutuhkan dan diharapkan adanya pegawai yang sesuai dengan divisi agar dapat bekerja secar maksimal. Terkait persoalan mengenai ketrampilan dan konsentrasi, smua dapat dilakukan bila terdapat niat. Bahkan ketrampilan dapat diberikan untuk mengasah ketrampilan yg telah dimiliki. Semua terkait usaha kerja keras dan waktu.

    ReplyDelete
  2. menurut saya pak tugiran seharusnya menerima karyawan yang bepengalaman dan tertarik di bidang tekstil,karena pak tugarin menambah karyawan tidak berpengalaman dan di ajari secara gratis kalau bukan skill karyawan akan tidak kerasan meskipun di ajari secara gratis. namun kalau adanya fasilitas yang sepantasnya seperti mess mungkin karyawan mau di bidang tekstil atau karyawan mendapat komisi setiap barang yang dia kerjakan,agar kayawan merasa nyaman dalam bekerja.setelah bertambahnya karyawan berpengalaman,beliau bisa mengatasi pelanggan yang rewel,model yang terus menerus berubah ubah danketelitian melihat pola jahit yang sangat rumit

    ReplyDelete
  3. Saya kurang setuju dengan statement atau pernyataan bapak Tugiran yang mengatakan bahwa salah satu masalah kekurangan tenaga kerja disebabkan oleh kurangnya minat tenaga kerja terhadap tekstil. karena menurut saya masih banyak orang-orang yang berminat dalam bidang tekstil dengan bukti masih banyak berdiri usaha pembuatan baju, celana, tas, sablon, sampai para penjahit rumahan yang tersebar di penjuru daerah dan menurut saya penyebab utamanya adalah ketidaktahuan bapak Tugiran dalam melakukan proses perekrutan. dalam perekrutan ada step/cara bagaimana, dan dimana informasi lowongan pekerjaan diberikan, misalkan menggunakan media cetak/elektronik dan di sebarkan di instansi-instansi terkait pekerjaan tersebut. saran yang dapat saya berikan adalah sebaiknya bapak Tugiran mencari karyawan dari SMK jurusan Tata Busana, baik itu yang fresh graduate maupun yang masih bersekolah. keunggulan merekrut karyawan lulusan SMK Tata Busana, adalah mereka sudah mempunyai basic skill, teori dan pengalaman menjahit yang mumpuni dengan berbagai pola sehingga dapat melayani keinginan pelanggan yang rewel dan yang terpenting mereka mempunyai passion dalam bidang tekstil. pelatihan dari bapak Tugiran tetap dan perlu diberikan karena bagaimana pun pengalaman di luar bangku sekolah lebih banyak dari pada ketika di sekolah. demikian saran yang bisa saya berikan semoga dapat berguna, terima kasih.

    ReplyDelete
  4. Saya Tamara Liliana H., NRP : 3103012102
    Saya setuju dengan pendapat Pak Tugiran mengenai sulitnya mendapatkan tenaga kerja karena kurangnya minat dalam bisnis reparasi tekstil. Tapi, tidak semua orang tidak berminat. Pak Tugiran hanya kurang strategi dalam menemukan dan menarik minat calon karyawan, dari segi perspektif SDM.
    Karena usaha Pak Tugiran merupakan usaha kecil, cara untuk mendapatkan karyawan adalah dengan menyebarkan lowongan kerja sebanyak mungkin. Tidak perlu sampai memasang lowongan kerja dikoran, cukup dilakukan secara bertahap. Misalnya, dari word of mouth kepada pelanggan, jadi Pak Tugiran memberitahu pada pelanggannya bahwa dirinya membuka lowongan kerja untuk bagian menjahit dan reparasi. Dengan sendirinya, pelanggan akan memberitahu orang-orang terdekatnya mengenai lowongan ini. Atau, Pak Tugiran memasang lowongan kerja dibagian depan tokonya, rumahnya dan sekitar tempat tinggalnya. Pada tahap ini, yang dilakukan Pak Tugiran adalah memberitahukan banyak orang bahwa dirinya membuka lowongan kerja untuk bagian menjahit dan reparasi. Pada tahap ini juga, karyawan yang dibutuhkan Pak Tugiran merupakan orang yang dapat menjahit, meski bukan seorang yang ahli, mau bekerja keras dan belajar, serta mengetahui fashion. Mengapa? Sebab, untuk mendapatkan karyawan baru saja Pak Tugiran sudah kesulitan, jadi untuk menarik minat karyawan baru adalah dengan tidak memberikan syarat-syarat yang susah untuk dipenuhi, misalnya harus merupakan lulusan jurusan tata busana dan sudah berpengalaman dalam bidang menjahit selama 1 tahun lebih. Istilah lainnya adalah Pak Tugiran tidak boleh pilih-pilih. Bukan berarti, usaha Pak Tugiran merupakan usaha yang mudah. Hanya saja sebagai bentuk strategi perekrutan karyawan baru, Pak Tugiran tidak boleh meminta syarat terlalu banyak dari calon karyawannya nanti. Cukup orang yang dapat menjahit, mau bekerja keras, dan mau belajar dengan giat, serta mengetahui dunia fashion. Hal ini dilakukan agar timbul minat calon karyawan untuk bekerja di bisnis reparasi tekstil.
    Lalu, setelah mendapatkan karyawan yang berminat pada bisnis reparasi tekstil, Pak Tugiran perlu melalukan dan memberikan pelatihan lebih mendalam mengenai jahit-menjahit. Dalam kasus mengatakan, bahwa Pak Tugiran akan mengajarkan ilmunya dengan gratis kepada orang yang dipekerjakannya. Hal ini akan menguntungkan banyak pihak. Baik Pak Tugiran dan karyawannya, akan saling berbagi ilmu mengenai menjahit, reparasi dan dunia fashion.
    Jadi, untuk mengatasi kesulitan perekrutan karyawan baru untuk usaha Pak Tugiran adalah dengan melakukan perekrutan seluas mungkin pada banyak orang.
    Terima kasih.

    ReplyDelete
  5. Febriani My Sweet 3103012022
    Menurut saya, sebaiknya bapak Tugiran sebaiknya menrekrut tenaga kerja dari kenalan yang berpengalaman atau dengan cara memasang iklan. Walaupun bapak tugiran akan mengajari dengan gratis hal itu kurang efisien. Karena akan memebuang waktu yg lama untuk mengajari dari awal.. sebaiknya bapak tugiran mempwrkerjakan tenaga kerja yang sebelumnya ada pengalaman dibidang jahit menjahit. Agar bapak tugiran tidak membuang waktu untuk mengajari dari awal. Hal itu bisa mempersingkat waktu pelaihan dan bisa memaksimalkan produksi.

    ReplyDelete
  6. halo pak Tugiran !! saya telah baca kasus bapak, jadi untuk menjawab pertanyaan "apakah yang dapat Saudara sarankan kepada bapak Tugiran agar dia dapat mengatasi kesulitan dalam perekrutan karyawan baru?" adalah bisa dengan cari alternatif seperti pasang iklan di koran atau tv, majalah, dan media lainnya dengan menulis peluang usaha reparasi bisa dikerjakan di rumah dan tinggal setor ! setelah itu bapak bisa menjelaskan sewaktu ada penelepon aatau orang yang mendatangi toko untuk bertanya-tanya.. pekerjaan yang bisa di berikan untuk di bawa pulang oleh si pencari kerja itu ya di bawa pulang saja oleh si pencari kerja untuk di kerjakan di rumah, dan di target harus selesai hingga hari apa / berapa hari .. lalu meninggalkan identitas atau fotokopi nya saja agar tidak membawa kabur jahitan + bahan dasar pesanan pelanggan.. setelah itu dapat juga memberikan cara seperti di MLM (Multi LEvel Marketing) yaitu bagi para pekerja yang mempunyai referensi untuk diajak masuk bekerja di usaha bapak, diberi bonus secara berkala setiap ada pekerjaan yang dikerjakan oleh bawahan si "Agent reparasi itu" bonus itu dipotong kan dari uang pemasukan.. memang awal-awal kita berpikir nanti uang pemasukan akan berkurang, ya untuk awal-awal bisa gitu ya, tapi nanti semakin banyak orang yang datang , mengerjakan, dan dengan banyak nya pekerja, maka akan semakin cepat pekerjaan yang selesai dan banyak orang yang mau untuk mengorder di bapak tugiran.. gimana pak ? mantap kan saran saya ?

    ReplyDelete
  7. Menurut saya sebenarnya bukannya susah untuk mencari karyawan. Masih banyak masyarakat yang sedang mencari pekerjaan. Tetapi yang salah adalah kurangnya informasi yang di berikan oleh pak tugiran. Seharusnya pak tugiran memberitau kepada orang-orang disekitar bahwa pak tugiran sedang mencari karyawan. Dan mungkin kalau memang pak tugiran membutuhkan karyawan yang banyak juga bisa melakukan iklan lowongan dikoran. Dan mungkin pak tugiran jangan terlalu memberikan syarat-syarat lowongan pekerjaan itu dengan terlalu susah. Mungkin pak tugiran bisa memberikan syarat seperti jujur, sabar, mau belajar, tanggung jawab.

    ReplyDelete
  8. menurut saya permasalahan yang di hadapai pak tugiran ini mengenai bidang minat pekerjaan tekstil yang kurang di minati masyarakat sekitar ketintang dan keteramilan di bidang tekstil , tetapi sebenernya masi banyaknya kebutuhan pekerjaan yang ada di surabaya ini , ak tugiran seharusnya melakukan pelatihan terhadap calon karyawan yang berminat akan pekerjaan tersebut seperti merekrut ibu-ibu atau penggnanguran yang ada di sekitar ketintang untuk mempelajari tentang keahlian teksil , tentu saja gaji yang d berikan sesuai dengan hasil yang di tunjukan.

    ReplyDelete
  9. Untuk masalah rekrutmen saya menyarankan dapat dilakukan dengan cara mengadventasikan tenaga kerja yang diperlukan. Untuk keperluan itu dapat dipergunakan surat kabar lokal, termasuk majalah, radio dan televisi, maupun lewat internet (media sosial) dengan catatan menambahi embel2 mendapat pelatihan gratis. Dan juga bisa melalui agen tenaga kerja, yang memiliki calon dengan berbagai kualifikasi dan kualitasnya. Untuk itu pak Tugiran hanya menyampaikan karekteristik calon yang diinginkan. Pak Tugiran membayar agen apabila ternyata calon yang diajukan sesuai yang kriteria.

    ReplyDelete
  10. Menurut saya dalam persepektif msdm bapak tugiran dapat menyebarkan lowongan kerja di koran" atau memberika pekerjaan kepada org yang tidak pny keahlian dengan minat pak tugiran yang mau mengajari maka setidaknya membutuh kan waktu agar para karyawan baru dpt memiliki kinerja yang optimal cara lain adalah dengan memberikan insentif yang ckp tinggi kepada karyawan" nantinya

    ReplyDelete
  11. Saya Putri Laras A, NRP : 3103012027
    Saya cukup setuju dengan pak Tugiran tentang sulitnya mendapat karyawan pada bisnis reparasi tekstil itu disebabkan oleh kurangnya minat dalam beberapa orang untuk bekerja pada bisnis reparasi tekstil. Akan tetapi semua itu bisa di antisipasi dan tidak semua orang kurang berminat pada bidang tersebut,saran saya sebaiknya pak Tugiran mencoba membuka lowongan pekerjaan melalui iklan tv, koran, internet dan lainnya untuk menarik minat calon-calon karyawan yang akan di rekrut, selain itu apabila pak tugiran menemukan beberapa orang yang sebenarnya berminat tapi tak mempunyai keahlian dalam bidang tersebut sebaiknya di lakukan pelatihan agar mereka menjadi ahli dan bisa bekerja pada bidang bisnis reparasi tekstil yang bapak tekuni sehingga kedepannya kinerja para karyawan yang bapak rekrut akan menjadi lebih baik dan bisa membuat bisnis pak tugiran mendapat profit yg lebih menjanjikan dibanding sebelumnya. Apabila pak tugiran mampu melatih mereka yang tidak berminat pun akan jadi berminat untuk bekerja pada bisnis reparasi tekstil tersebut.

    ReplyDelete
  12. Cornelya Gonstary, nrp: 3103012006
    Saya tidak setuju dengan pak Tugiran tentang kurngnya minat tenaga kerja terhadap bidang tekstil karena menurut saya banyak orang yg membutuhkan pekerjaan,meskipun bidang tekstil orang yang tidak memiliki keahlian dapat diajarkan yang penting ada minat dan niat. Bagi saya tentang perekrutan karyawan tentang mengajarkan gratis,sebaiknya bapak Tugiran mengjarkan kepada yg berminat dan memiliki niatan agr efisian dan tidak sia-sia. Selanjutny untuk mendapatkan karyawan yang lebih baik dan mengerti sebaiknya bapak Tugiran merekrut orang-orang yang sudah berpengalaman dalam bidangnya atau sudh mengerti dasar-dasarnya. Terimakasih

    ReplyDelete
  13. menurut saya, bapak turigan harus mencari tenaga kerja disekolah menjahit, sehingga mempersingkat waktu. atau bapak turigan mencari informasi Dari kerabat, mungkin Ada kerabat yang memiliki kemampuan menjahit dan sedang membutuhkan pekerjaan. hal ini lebih efisien daripada harus mrncari tenaga kerja yang belum memiliki kemampuan menjahit

    ReplyDelete
  14. Boby Agustian. NRP 3103012322
    Saya kurang setuju mengenai pernyataan dari bapak Tugiran mengenai sulitnya mencari karyawan baru untuk bersama menjalankan bisnis tekstil ini. Menurut saya di jaman sekarang bekerja merupakan kebutuhan setiap manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Mengapa hal ini menjadi susah kemungkinan strategi yang di gunakan dalam hal merekrut karyawan kurang begitu kompleks sehingga banyak orang yang membutuhkan pekerjaan kurang mengetahui lowongan pekerjaan yang diberikan pak Tugiran, beberapa contoh yang bisa dilakukan pak Tugiran dalam merekrut pekerja seperti mungkin memasang iklan di beberapa tempat seperti menempel informasi di tempat-tempat ramai atau cukup melalui mulut ke mulut atau memberdayakan beberapa masyarakat di sekitar tempat usaha untuk menjadi karyawan sebab di suatu lingkungan masyarakat pastilah ada beberapa orang yang membutuhkan pekerjaan. Karena perusahaan pak Tugiran ini hanya perusahaan berskala kecil, kalau sampai memasang iklan di Koran atau televisi menurut saya akan berat di biaya periklanan tersebut, memang efisien beriklan melalui media masa seperti TV dan radio tetapi biaya pun pasti akan besar. dan saya rasa Mengenai pelatihan yang akan di berikan, menurut saya bolehlah memberi pelatihan secara Cuma-Cuma karena mengingat kebutuhan akan tenaga kerja, tetapi pak Tugiran juga harus menyertakan beberapa syarat seperti haruslah giat dalam bekerja, tidak mudah putus asa dan mau belajar terus menerus, agar peluang di dapatkannya karyawan yang berkompeten juga tetap bisa di penuhi meskipun tidak 100% terpenuhi. Selain mencari karyawan mungkin saran saya bapak Tugiran juga bisa mengajak beberapa tukang reparasi tekstil yang mungkin lebih kecil usaha nya untuk join bersama bapak untuk bersama-sama menjalankan usaha reparasi tekstil tersebut, karena saya pernah melihat praktek seperti ini. Sehingga pak Tugiran juga mendapatkan karyawan yang sudah menguasai pekerjaan di bidang tekstil tersebut sehingga tidak perlu memberi pelatihan kembali. Terimakasih.

    ReplyDelete
  15. Mossa Juwana 3103012121
    Menurut saya Bapak Tugiran dapat mencari tenaga kerja dengan Job Posting, yaitu mengumumkan lowongan-lowongan pegawai melalui buletin, perguruan tinggi atau sekolah, perusahaan atau surat edaran. Metode ini memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh tenaga kerja yang memenuhi syarat untuk mendapatkan tenaga kerjai yang lebih baik.

    ReplyDelete
  16. menurut saya bapak tugiran harus memakai media sosial untuk mendapat tenaga kerja yang pak tugiran ingin kan karena, di jaman era modern ini semua info berita sampai lowongan kerja kita dapat temukan di media sosial dengan mudah, dari cara itu banyak keuntungan dari segi pak tugiran menghemat biaya penyebaran lowongan kerja , menghemat waktu juga . dari segi tenaga kerja orang mudah mengakses jika yang berminat kerja dalam bidang tekstil. dengan cara itu pasti pak tugiran mendapat tenaga kerja yang lebih baik

    ReplyDelete
  17. Saya pernah bertanya hal ini kepada seseorang yang usahanya berhasil di bidang tekstil. Menurut saya, Pak Tugiran dapat bekerja sama dengan SMK yang berkonsentrasi di bidang tata busana. Caranya adalah menerima siswa siswi yang akan melakukan magang/ on job training. Hal ini juga merupakan sebuah promosi pekerjaan bagi siswa-siswi SMK yang setelah lulus memutuskan untuk bekerja. Biasanya siswa SMK akan mencoba melamar pekerjaan di tempat magangnya dahulu/ pemilik usaha memberikan janji pekerjaan jika siswa tersebut sudah lulus.
    Di awal memang Pak Tugiran akan menemui kendala sehingga harus ekstra dalam mendampingi dan memberikan arahan kepada siswa yang magang tersebut. Tetapi jika siswa tersebut sudah mahir, maka ini merupakan peluang bagi Pak Tugiran untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan harapan.
    Mengharapkan siswa SMK saja memang tidak cukup. Pak Tugiran dapat merekrut karyawan dimulai dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar tempat usaha. 1 pesan juga yang pernah disampaikan kepada saya bahwa untuk skill menjahit/ menata busana bisa dipelajari dan dikembangkan asal ada niat untuk mau terus belajar dan bekerja.

    3103011173

    ReplyDelete
  18. saran saya kepada bapak Tugiran agar beliau dapat mengatasi kesulitan dalam perekrutan karyawan baru yaitu melakukan perekrutan seluas mungkin dan memasang lowongan di sekitar rumah bapak Tugiran. dalam merekrut karyawan jangan terlalu banyak syarat. cukup orang yang mengerti dunia fashion, orang yang telaten, mau bekerja keras dan orang yang mempunyai pengalaman dalam bidang jahit menjahit. Dengan syarat yang mudah ini memungkinkan menarik para perlamar kerja.

    3103012233

    ReplyDelete
  19. menurut saya bapak tugiran sendiri bisa mencari pegawai di daerah dekat rumahnya, dengan begitu bapak tugiran bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang - orang sekitar yang tidak memiliki pekerjaan maupun keahlian pada bidang tertentu, atau bisa juga menawarkan pada sekolah - sekolah bidang jahit, jadi setelah lulus bisa mempraktekkan pengetahuannya tentang jahit menjahit sekaligus mecari pengalaman baru.

    ReplyDelete
  20. purnomo NRP 3103012011
    menurut saya bapak tugiran kurangnya bersosialisasi dengan tetangga sekitarnya. biasannya dengan bersosialisasi dengan tetangga bisa saja tetangga menyarankan atau memberikan refrensi yang cocok dengan pekerjaan ini. saran saya bapak tugiran bisa memasang lowongan di depan rumah atau memberi taukan di sekitar rumahnya atau di sekeliling tugiran bekerja. sebenernya mencari karyawan tidak lah susah. tetapi yang susah mencari karyawan yang loyal kepada pekerjaannya. memang susah dengan mencari yang loyal. kita kembali lagi kepada kita. jika kita meperlakukan karyawan dengan baik makan umpan balik akan terjadi. sebaiknya merekrut karyawan jagan memberi persiyaratan dengan rumit. cukup dengan memiliki pengalaman dalam menjait makan sudah cukup. tetapi paling dibutukan adalah kejujuran, kejujuran penting dalam apapun.

    ReplyDelete
  21. Rosalinda B Polii / 3103012023
    Menurut saya , untuk mencari dan merekrut seorang pegawai atau karyawan memang sulit, harus membutuhkan pegawai atau karyawan yang berpotensial dan memiliki keahlian dibidangnya. Untuk itu seharusnya sebelum bapak merekrut seorang pegawai, seharusnya bapak membuat trainning untuk calon pegawai dulu. Sesudah itu , di beri test sebelum ditetapkan menjadi pegawai atau karyawan. Dan kalau bisa bapak mencari orang yang memang sudah punya pengalaman dibidang tekstil..

    ReplyDelete
  22. Setelah saya membaca kondisi bisnis bapak Tugiran, saya dapat menginformasikan beberapa solusi yang dapat bapak lakukan. Permasalahan utama yang bapak alami ialah masalah perekrutan karyawan, karena sulitnya menemukan calon karyawan yang mendaftar untuk menjadi karyawan. Berdasarkan itu maka yang bisa bapak lakukan ialah mempromosikan lowongan kerja yang bapak buka, disertai dengan spesifikasi dari calon kaeryawan yang dibutuhkan. Selain melakukan promosi ada baiknya bapak melihat potensi yang ada di sekitar bapak, semisal tetangga bapak kebanyakan ibu rumah tangga, hal itu bisa menjadi potensi bagi bisnis bapak untuk menemukan karyawan sesuai dengan kebutuhan bisnis bapak. Caranya ialah dengan terjun langsung ke lapangan dan menawarkan lowongan pekerjaan itu kepada ibu-ibu rumah tangga yang ada di sekitar bapak, dan memberitahukan segala informasi yang ada dan dapat menarik perhatian mereka misal dengan membahas kompensasi, diberlakukannya sistem freelance sehingga ibu-ibu tersebut dapat leluasa menjalankan profesinya sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebgaia karyawan.

    ReplyDelete