Tuesday, November 12, 2013

Berani Rugi demi Menjaga Kepuasan Konsumen

LAUVE BROWNIES



Nama saya Michelle Claudia. Saat ini saya berumur 17 tahun dan duduk di bangku kelas 3  salah satu SMA swasta di Surabaya. Saya memiliki bisnis di bidang pembuatan kue, khususnya brownies panggang. Saya sudah menekuni bisnis ini sejak 2 tahun yang lalu. Pada awalnya, saya memulai bisnis ini karena hobi membuat kue dan kebetulan kue favorit saya adalah brownies. Jadi, saya memutuskan tak ada salahnya untuk mencoba membuat brownies sendiri dan menjualnya ke orang lain. Awalnya, konsumen saya adalah orang-orang terdekat, seperti keluarga besar dan teman-teman. Sambutan mereka ternyata sangat positif. Hal itu membuat saya semakin bersemangat menjalankan hobi sekaligus bisnis yang menghasilkan ini.
            Saya melakukan promosi melalui pesan singkat yang saya kirim berantai ke orang-orang yang saya kenal serta memasang foto-foto brownies buatan saya lewat media sosial. Bahkan kadang-kadang saya melakukan chatting satu persatu dengan mereka. Hasilnya cukup memuaskan. Dari promosi yang saya lakukan, sudah banyak orang yang tahu tentang Lauve Brownies dan melakukan pesanan. Setelah itu, banyak dari customer saya akhirnya menyebarkan info tentang bisnis saya ke orang-orang lain yang mereka kenal.
            Ketika memulai berbisnis, pasti ada saja masalah yang pernah saya hadapi. Karena bisnis saya masih kecil , saya belum punya karyawan tetap. Saya hanya dibantu oleh ibu saya dan asisten rumah tangga. Suatu kali, saya pernah jatuh sakit padahal saya harus membuat banyak pesanan brownies. Karena dikerjakan dengan kondisi badan yang tidak fit, hasil kuenya pun tidak sempurna. Untung saja saat itu ibu saya segera membantu menyelesaikan pesanan kue. Hasil kue yang jelek terpaksa dibuang demi menjaga kepuasan konsumen. Akan tetapi, hal itu tentu saja sudah merugikan saya sebagai pemilik usaha.
            Namun, tantangan dari berbisnis tidak membuat saya mudah menyerah begitu saja. Dari awal saya sudah memperlengkapi diri saya dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk berbisnis. Menurut saya, untuk memulai berbisnis, pertama kita harus memahami dengan benar bidang yang akan ditekuni. Seperti yang saya lakukan, sebelum memulai bisnis ini, saya mencoba beberapa resep dan melakukan trial and error untuk menghasilkan brownies dengan rasa terbaik. Jadi, keahlian/skill itu sangat penting untuk menjaga kepuasan konsumen. Kedua, untuk memulai berbisnis, kita harus punya niat dan tekad yang kuat agar pekerjaan yang dilakukan bisa maksimal. Niat dan tekad ini sangat diperlukan agar kita tidak mudah menyerah ketika menghadapi tantangan dan risiko. Ketiga, kita harus mempunyai kemampuan pembukuan yang baik agar dapat mengetahui dengan jelas berapa jumlah pemasukan dan pengeluaran. Agar jangan sampai pengeluaran kita lebih besar daripada pemasukan yang diperoleh. Selain itu, kemampuan hitung-menghitung ini juga bagus dikuasai agar tidak mudah ditipu orang.
            Bisnis yang saya tekuni ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut saya, kelebihan dari brownies saya terletak pada rasanya karena saya menggunakan bahan-bahan yang berkualitas. Bagi saya kualitas dan kepuasan konsumen adalah yang utama. Harga tak jadi masalah asalkan tetap rasional dan sebanding dengan kepuasan yang diperoleh konsumen. Banyak customer saya mengatakan bahwa rasa brownies saya berbeda dan lebih enak dari brownies yang dijual orang lain. Selain itu, saya bisa membuatkan packaging khusus bila ada konsumen yang ingin memberikan brownies sebagai hadiah untuk orang lain. Kekurangan dari bisnis saya adalah masih kurangnya tenaga kerja dan peralatan yang saya miliki sehingga saya belum mampu membuat pesanan dalam jumlah besar. Selain itu, untuk packaging, saya masih menggunakan box yang biasa dijual di pasaran sehingga kemasan masih kurang menarik.

            Saya berharap, bisnis saya boleh tetap berjalan dengan baik dan bisa belajar dari semua tantangan dan masalah yang saya hadapi. Harapan saya, konsumen boleh tetap loyal dan puas dengan Lauve Brownies.


Diceritakan Kembali Oleh:

Angeline Priscilla

No comments:

Post a Comment