“VIP Photograph”
Nama saya Vincent. Saya berumur 17 tahun dan bersekolah di salah
satu SMA di Surabaya. Sudah setahun ini saya menekuni bisnis fotografi yang
saya beri nama VIP Photograph. Pada awalnya saya terjun di bisnis fotografi
karena hobi. Pertama, saya melihat teman-teman saya yang sudah lebih dulu
menekuni bisnis fotografi. Dari hobi yang mereka lakukan, mereka bisa sekaligus
mendapatkan uang. Hal itu membuat saya tertarik mengikuti jejak teman-teman
saya untuk menjadikan hobi sebagai
bisnis yang menghasilkan. Selain itu, dengan menjadi pebisnis, saya akan
belajar untuk mengembangkan softskill dan hardskill yang berguna bagi masa
depan saya. Saya bisa menjadi lebih mandiri, tidak selalu tergantung dengan
orang tua. Saya juga belajar untuk membangun relasi dengan orang lain di
lingkungan kerja saya.
Saat memulai
berbisnis, saya memperlengkapi diri saya dengan beberapa hal yang menurut saya
penting ketika terjun ke dunia bisnis. Pertama, mental. Seorang pebisnis harus
memiliki mental yang kuat agar tidak mudah menyerah kala menghadapi masalah.
Mental yang kuat juga diperlukan ketika hasil kerja saya dikritik oleh klien atau
orang lain. Jika mental saya tidak kuat, mungkin saya akan mudah terbawa emosi
lalu malah membenci klien. Padahal, kritik sangat diperlukan untuk meningkatkan
kinerja dan kualitas saya sebagai fotografer. Kedua, modal. Modal yang
diperlukan tidak harus besar. Dengan modal sedikitpun, bisnis bisa tetap
berjalan asalkan memiliki tekad yang kuat. Saya sendiri juga memulai usaha
dengan modal yang terbatas yang hanya cukup untuk membeli kamera SLR. Akan
tetapi, saya bergabung dengan teman-teman saya yang punya usaha event organizer
sehingga saya bisa menyediakan paket foto yang lengkap (misal: foto +make up,
kostum,dsb).
Menjalani
bisnis ini tak selalu tanpa hambatan. Hambatan paling sering saya alami saat
menghadapi klien. Klien saya yang sebagian besar adalah wanita, seringkali
mengkritik dan memprotes hasil jepretan saya saat sesi foto selesai. Akhirnya,
mereka meminta agar sesi foto diulang kembali. Banyak klien juga datang
terlambat, sehingga sesi foto menjadi molor. Padahal saya harus bisa mengatur
waktu dengan klien yang lain juga dengan sekolah saya sendiri. Tantangan yang
saya alami ini membuat saya berlatih untuk sabar dan belajar untuk
berkomunikasi/ berhadapan dengan orang
lain lebih baik lagi.
Bisnis saya
yang masih baru ini tentu juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya
adalah saya punya networking yang bagus. Saya punya banyak kenalan teman-teman
event organizer (EO) sehingga
ketika ada klien mereka yang membutuhkan
jasa foto, teman-teman EO akan menghubungi saya. Networking ini juga membantu
saya untuk menyediakan paket foto yang lengkap. Kekurangan dari bisnis saya
adalah banyaknya pesaing fotografer yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan
saya sehingga saya harus banyak berlatih dan belajar lebih dalam tentang
fotografi agar skill saya semakin terasah.
Harapan saya,
kelak bisnis saya akan berkembang dan
bisa mempunyai studio foto sendiri. Saya juga berharap agar klien semakin puas
akan hasil jepretan saya.
Diceritakan Kembali Oleh:
No comments:
Post a Comment