Sunday, November 17, 2013

Berlatih Sabar dan Kemampuan Berkomunikasi


“VIP Photograph”


Nama saya Vincent. Saya berumur 17 tahun dan bersekolah di salah satu SMA di Surabaya. Sudah setahun ini saya menekuni bisnis fotografi yang saya beri nama VIP Photograph. Pada awalnya saya terjun di bisnis fotografi karena hobi. Pertama, saya melihat teman-teman saya yang sudah lebih dulu menekuni bisnis fotografi. Dari hobi yang mereka lakukan, mereka bisa sekaligus mendapatkan uang. Hal itu membuat saya tertarik mengikuti jejak teman-teman saya untuk menjadikan hobi  sebagai bisnis yang menghasilkan. Selain itu, dengan menjadi pebisnis, saya akan belajar untuk mengembangkan softskill dan hardskill yang berguna bagi masa depan saya. Saya bisa menjadi lebih mandiri, tidak selalu tergantung dengan orang tua. Saya juga belajar untuk membangun relasi dengan orang lain di lingkungan kerja saya.
            Saat memulai berbisnis, saya memperlengkapi diri saya dengan beberapa hal yang menurut saya penting ketika terjun ke dunia bisnis. Pertama, mental. Seorang pebisnis harus memiliki mental yang kuat agar tidak mudah menyerah kala menghadapi masalah. Mental yang kuat juga diperlukan ketika hasil kerja saya dikritik oleh klien atau orang lain. Jika mental saya tidak kuat, mungkin saya akan mudah terbawa emosi lalu malah membenci klien. Padahal, kritik sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas saya sebagai fotografer. Kedua, modal. Modal yang diperlukan tidak harus besar. Dengan modal sedikitpun, bisnis bisa tetap berjalan asalkan memiliki tekad yang kuat. Saya sendiri juga memulai usaha dengan modal yang terbatas yang hanya cukup untuk membeli kamera SLR. Akan tetapi, saya bergabung dengan teman-teman saya yang punya usaha event organizer sehingga saya bisa menyediakan paket foto yang lengkap (misal: foto +make up, kostum,dsb).
            Menjalani bisnis ini tak selalu tanpa hambatan. Hambatan paling sering saya alami saat menghadapi klien. Klien saya yang sebagian besar adalah wanita, seringkali mengkritik dan memprotes hasil jepretan saya saat sesi foto selesai. Akhirnya, mereka meminta agar sesi foto diulang kembali. Banyak klien juga datang terlambat, sehingga sesi foto menjadi molor. Padahal saya harus bisa mengatur waktu dengan klien yang lain juga dengan sekolah saya sendiri. Tantangan yang saya alami ini membuat saya berlatih untuk sabar dan belajar untuk berkomunikasi/ berhadapan dengan orang  lain lebih baik lagi.
            Bisnis saya yang masih baru ini tentu juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah saya punya networking yang bagus. Saya punya banyak kenalan teman-teman event organizer (EO)  sehingga ketika  ada klien mereka yang membutuhkan jasa foto, teman-teman EO akan menghubungi saya. Networking ini juga membantu saya untuk menyediakan paket foto yang lengkap. Kekurangan dari bisnis saya adalah banyaknya pesaing fotografer yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan saya sehingga saya harus banyak berlatih dan belajar lebih dalam tentang fotografi agar skill saya semakin terasah.

            Harapan saya, kelak bisnis saya akan berkembang  dan bisa mempunyai studio foto sendiri. Saya juga berharap agar klien semakin puas akan hasil jepretan saya.


Diceritakan Kembali Oleh:

Angeline Priscilla



No comments:

Post a Comment